
In-depth Interview Penyusunan Kajian Potensi Kelapa Nasional
MANADO - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengadakan in-depth interview penyusunan kajian potensi kelapa nasional di Kantor BRMP Tanaman Palma, sebagai instansi yang diberi wewenang untuk menangani komoditas kelapa.
Disampaikan Kepala Divisi Pengembangan Biodiesel BPDP Nugroho Adi Wibowo, kegiatan ini dilakukan untuk menggali kondisi aktual produksi, pembibitan dan peremajaan kelapa. BPDP bermaksud memahami rantai distribusi dan dinamika harga kelapa.
“Kami juga ingin mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan petani/perusahaan. Mengumpulkan masukan terhadap kebijakan ke depan dan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi harga kelapa nasional,” ungkapnya, di Ruang Aren, Rabu (4/6/2025).
Kegiatan ini, kata ini, sebagai tindak lanjut Perpres Nomor 132 Tahun 2024 yang memperluas mandat BPDP untuk mengelola dana perkebunan tidak hanya sawit, tetapi juga Kakao dan kelapa, guna mendukung program peremajaan, pembibitan dan pengembangan sektor perkebunan secara berkelanjutan.
Diskusi berlangsung menarik dengan berbagai informasi yang dipaparkan narasumber. Kepala Pusat (Kapus) Perakitan dan Modernisasi Pertanian Perkebunan Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, P.hD memaparkan potensi besar kelapa di Tanah Air, daya saing, rantai nilai pasok, hingga tantangan produksi kelapa berkaitan dengan budi daya.
Sementara itu, Kepala BRMP Tanaman Palma Dr. Steivie Karouw, STP, M.Sc menjelaskan tugas yang fungsi BRMP Tanaman Palma yang terus berupaya melakukan berbagai inovasi untuk keberlanjutan komoditas kelapa di Tanah Air. Dr. Steivie menjelaskan bahwa BRMP Tanaman Palma memiliki empat Instalasi Pengujian, Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) seluas 147,7 hektare yang menyimpan berbagai koleksi tanaman palma dan varietas unggul nasional. Pihaknya juga, lanjut dia, memiliki laboratorium menunjang kinerja balai, intens melakukan pelatihan kepada petani serta menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan stakeholder, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Mewakili petani, Drs. Ramoy Markus Luntungan sebagai Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara (Apeksu), menyampaikan potensi pengembangan komoditas kelapa di Bumi Nyiur Melambai yang terjadi sejak dulu hingga saat ini.
Kelapa, kata dia, merupakan kebanggaan warga Sulawesi Utara. Meski begitu, dia mengakui bahwa telah terjadi penurunan produksi kelapa hingga perlunya peremajaan untuk menggairahkan kembali kelapa di Sulawesi Utara. Karena itu, Komisaris Utama Bank SulutGo tersebut siap berkolaborasi dengan BRMP Perkebunan untuk membangun kebun sumber benih di Sulawesi Utara.
Hadir juga narasumber lain, Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Utara Ir. Ronald Sorongan, M.Si, Plant Manager PT. Cargill Imelda Tandako serta Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Kota Manado M. Sofyan, AP, M.Si. Diskusi yang dimoderatori Dr. Patrik Pasang, STP, MT tersebut menghasilkan catatan penting potensi kelapa yang bisa menjadi referensi arah kebijakan pemerintah ke depan. (*)