FGD dengan BPPN Kapus BSIP Perkebunan Bahas Penerapan Standar Instrumen Tanaman Perkebunan
SULAWESI UTARA - Kepala Pusat (Kapus) BSIP Perkebunan Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D didampingi Kepala BSIP Tanaman Palma Dr. Steivie Karouw, STP, M.Sc dan Ketua Kelompok Kerja Program dan Evaluasi BSIP Perkebunan Dani Medionovianto, SP, MAP mengikuti secara daring Focus Group Discussion (FGD) Validasi dan Penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan Nursery Tanaman Perkebunan, Senin (2/9/2024).
Kegiatan yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) tersebut, sehubungan dengan penyusunan rencana induk pengembangan nursery tanaman perkebunan. Kapus menyampaikan terkait penerapan standar instrumen perbenihan tanaman perkebunan yang sangat penting untuk diterapkan sebagai Langkah kemajuan perkebunan Indonesia. Berbagai isu terkait sektor perkebunan dibahas dalam diskusi. Pasalnya, komoditas perkebunan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, dan Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen utama tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao serta komoditas perkebunan lainnya.
Perencanaan sistem penyediaan benih yang efektif dan berkelanjutan menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan sektor perkebunan. Perkembangan tantangan global dalam produksi komoditas perkebunan, seperti dampak perubahan iklim, penurunan kualitas tanah, keterbatasan sumber daya, serta fluktuasi pasar, mendorong adanya kebutuhan mendesak untuk merumuskan dan menerapkan strategi penyediaan perbenihan tanaman perkebunan yang lebih baik. Adapun, FGD tersebut juga diikuti berbagai unsur, mulai intansi terkait, universitas, BUMN hingga swasta.
Turut hadir melalui daring, Dr. Andy Wijanarko, SP, M.Si selaku Kepala BSIP Tanaman Serat dan Pemanis dan Dr. Ir. Evi Savitri Iriani, M.Si yang tak lain Kepala BSIP Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik sekaligus Plt. Kepala BSIP Tanaman Industri dan Penyegar.(*)