BSIP Tanaman Palma kembali memberi materi kepada petani di Desa Matayanga
BSIP Tanaman Palma melalui Sukmawati Mawardi, S.Si kembali memberi materi kepada petani di Desa Matayangan, Kamis (21/9/2023).
Petani diajari teknik budidaya terstandar untuk hasil maksimal. Diantaranya sistem jarak tanam 6x16 yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dengan adanya pemanfaatan lahan untuk tanaman sela.
Petani juga didorong untuk memanfaatkan sabut dan tempurung yang selama ini menjadi limbah pada pembuatan kopra menjadi nilai tambah untuk petani. Semisal menggunakan alat pemisah, sabut kelapa dapat dipisahkan antara serat dan debu sabutnya. Serat dapat digunakan pada industri jok, matras dan lain-lain. Sedangkan debu sabut dapat diolah menjadi pupuk organik. Alat pemisah serat di BSIP Palma memiliki kapasitas 300 sabut per jam.
Dengan makin banyaknya nilai tambah yang petani dapatkan dari kebun kelapa, yang dimiliki sekarang ini, sehingga petani tidak lagi menambah areal perkebunan di dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.